Aku rasa setelah sekian lama kupikirkan, Putri adalah wanita terbaik yg pernah aku jumpai. Karena tak hanya cantik, pintar dan soleh, ia juga penuh dengan rasa empati. Sesuatu yg amat bernilai, namun sering terlupa oleh orang-orang. Dan aku amat beruntung bisa merencanakan kehidupan untuk bertahun-tahun ke depan bersamanya.
Hari ini dia berulang tahun yang ke dua puluh tujuh. Ini adalah ulang tahun terakhirnya sebelum resmi menjadi ibu untuk M...... Maka aku ingin mendedikasikan tulisan ini untuk istriku tercinta. Selamat Ulang Tahun Sayang.
Saat SD pikirku wanita terbaik adalah yg paling cantik, maka tiap hari kucoba sebisa mungkin menyapa dan bercanda dengan para kembang kembang kelas.
Saat beranjak SMP pikirku bertambah tentang wanita terbaik, tak hanya cantik mereka juga seharusnya pandai entah itu menari, menyanyi, membaca, menulis atau melukis, maka perhatianku selalu mengarah pada gadis-gadis yg bisa melakukan satu atau lebih dari kemampuan-kemampuan tadi
Kemudian saat SMA kriteria wanita terbaik ini bertambah menjadi cantik, pintar dan soleh, maka aku mencoba mendekati mereka yg cantik, pintar dan paling tidak sepemikiran denganku tentang agama
Hingga masuk kuliah, kupikir kriteria ini tak banyak membantuku dalam hal percintaan, karena tak pernah benar-benar ada yg bisa dekat, hanya beberapa kencan kemudian hilang. Atau mungkin aku sendiri tak cukup baik berada di dekat siapapun lama lama.
Sementara itu hati sepi ini tak pernah benar-benar puas ketika berada di dekat mereka yg cantik, atau pintar, apalagi yg soleh. Setiap pendekatan hanya bermuara pada saling cek kriteria antara apakah dia yg saya cari atau apakah saya yg dia cari.
Transaksi ini selalu berakhir karena setelah beberapa pertemuan, atau setelah beberapa percakapan chat atau telepon, ada saja yg kurang dariku atau darinya.
Entah mengapa siklus perpisahan ini berhenti ketika aku bertemu dengan Putri. Yang bermula dari membantu seorang teman di terminal, lalu berlanjut jadi kencan dan berakhir di pelaminan.
Bagiku Putri masuk ke dalam semua kriteria yaitu cantik, pintar dan soleh. Namun di samping itu Putri adalah wanita yang amat sangat empatik. Ia mendahulukan perasaan dan kepentingan orang sebelum dirinya, bahkan hingga pada tingkat harus diingatkan bahwa terkadang ia harus mementingkan dirinya sendiri terlebih dahulu.
Tidak ada hari di mana Putri tidak menyampaikan penghargaannya atas apa apa yg telah kita lakukan untuknya. Suatu hal yg tak semua orang bisa lakukan. Karena dibutuhkan kedewasaan lebih bahwa manusia butuh bantuan orang dan bantuan yg didapat sekecil apapun layak untuk diberi penghargaan, meski hanya dalam bentuk pengakuan dan terima kasih.
Sebagai suami yg belum dewasa secara utuh, empati Putri adalah sumber energi yg amat berharga, untuk mendukung segala bentuk usaha, dan juga menyokong segala rupa mimpi. Dan sebagai calon Ibu, aku berharap empati ini akan menjadikannya lebih peka terhadap perasaan anak yg terkadang tersembunyi di balik tangis dan tawa.
Terima kasih Putri, karena sudah menjadi wanita terbaik. Semoga panjang umurmu dan bahagia hidupmu bersamaku...
Iyi ki varsın Sevgilim. İyi ki hayat seni çıkardı karşıma.
BalasHapus