Masa di Semesta memang masa tak terlupa
Tidakkah diingat ketika bel masuk berbunyi
Tawa yang timbul memandangi para terhukum,
berlarian sampai terpangkas habis rambut mereka
Tahukah bahwa di balik riuh penonton sorak sorai
kepada barisan juara berpiala di depan podium,
Di kelasku dua kawan tertidur lelap menanti
peringatan istirahat yang belum berdentum,
membenam kepala di atas meja mereka
Tiga kawanku justru lebih nekat lagi pergi
Pelan perlahan langkah mereka tak tercium
Ke kamar asrama atau kantin depan sana
Tak sekolah tak asrama sama sama tak terlupa
Sungguh banyak peristiwa terjadi di gedung tiga tingkat
Silih bergantinya para atasan satu tahunan
bersama regulasi-regulasi penuh
komplikasi mereka
Semakin berjalan semakin mencekik ketat
Media, pakaian dan kepemilikan kendaraan
Dirampas hingga hangus jiwa muda seorang siswa
Aku juga tidak lupa keluhan menggertak mendamprat
kecerobohan personil penggarap cucian,
hilang celana serta pakaian terluntur noda
Kemudian panorama perebutan jus jambu ungu pekat
yang dinanti-nanti jatahnya sekali satu pekan,
saling rampas gelas ala remaja belasan usia
Sudah aku bilang bukan tadi
Masa di Semesta memang masa tak terlupa
0 komentar:
Posting Komentar