Diriku, dirimu dan juga dunia
Aku masih muda saat itu
Umur dua windu bukanlah waktu
Aku terlanjur menjanjikan masa depan
yang sebenarnya tak layak aku tawarkan
Hatiku, jiwaku belum sepenuhnya mengerti,
jikalau beberapa bulan atau tahun nanti
pikiran dan keyakinan masih mungkin terganti
Maafkan kelancanganku pada suatu malam itu,
nekat menempelkan bibirku padamu
Maafkan kebodohanku membisikimu lagu lagu
Makna cinta yang sebenarnya tak ku pahami
Arti sayang menyayang tanpa sebuah pondasi
Tak cukuplah bila kutulis semua kebodohan lalu
Lagi pula kau telah baik hati menutup pintu,
memalu lubang berpaku-paku satu-satu
Luka itu tetap ada hanya saja terplester rapi
Riwayat perjalananmu yang pertama kali
0 komentar:
Posting Komentar