Minggu, 19 September 2010

Indonesia! Indonesia. Negara kepulauan terbesar yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Negara ini terkenal dengan kekayaan alamnya. Mulai dari berbagai macam flora dan fauna, pemandangan yang indah serta sumber daya alam yang begitu banyak. Minyak bumi yang berlimpah, emas, timah, karet dan ikan ikan yang tak pernah habis dan masih banyak lagi yang gabisa disebutin satu satu.



Tak cuma alam yang kaya dan menarik di Indonesia. Manusia manusianya pun tak kalah menarik. Indonesia juga menduduki posisi keempat di dunia dalam hal populasi setelah amerika Serikat dan merupakan negara Islam terbesar di dunia. Dan perlu temen temen tau Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang jumlahnya sampai ratusan. Denger denger si ada sekitar 350an bahasa dan lebih dari 900 dialek. Kalau temen temen berpikir lagi seharusnya mungkin ada sekitar 350 negara di kawasan nusantara ini tapi dengan persatuan dan kesatuan yang tinggi, semua perbedaan itu lebur saji satu dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Selain beragam, masyarakat Indonesia juga di kenal pintar-pintar. Lihat saja setiap tahunnya, Indonesia tak pernah absen medali dalam ajang lomba Internasional seperti Olimpiade matematika, fisika, IJSO buat yang muda dan berbagai kompetisi lainnya.

Dengan sumber daya alam yang kaya, manusianya pintar pintar ditambah dengan keberagaman yang kita miliki mengapa kita masih terperangkap persoalan persoalan seperti kemiskinan, korupsi, nepotisme? Mengapa kita tidak bisa mewujudkan negara yang adil, sejahtera, makmur dan sentosa? Mengapa negara negara lain dengan sumber daya yang lebih minim dapat tumbuh lebih maju dari negara kita yang kaya ini? Kita lihat saja negara negara Eropa yang kecil kecil tapi makmur. Atau gausah jauh jauh, Singapura dan Malaysia bisa dibilang lebih maju dari negara kita. “Ya itu kan karena manusianya sedikit jadi mudah diatur”. Siapa bilang? Lihatlah Amerika, Cina dan India. Negara negara tersebut memiliki penduduk lebih dari Indonesia tapi mereka mampu tumbuh jadi negara yang kuat.

Banyak yang bilang semua kebobrokan di Indonesia itu karena salah pemimpinnya yang kebanyakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Tak jarang demo dilakukan untuk memprotes para wakil rakyat dan pemimpin rakyat yang dikatakan kerjanya tak becus. Mereka juga tak segan segan membuat kerusuhan dengan membakar gedung dan merusak properti pemerintah lainnya. Selain demo secara langsung protes dilakukan lewat acara acara televisi atau komentar komentar di situs berita.

Teman teman apakah segala macam protes tadi menyelesaikan masalah masalah negara kita? Indonesia mungkin adalah macan Asia beberapa dekade lalu, namun apakah kita hanya akan bernostalgia terus? menceritakan kepada siapa saja tentang kejayaan kita dulu tanpa berusaha berubah? Bukankah kala itu kita berada di era Orde Baru yang telah kita jatuhkan karena kita anggap salah? Kalau era yang salah saja kita bisa jaya dan disegani negara negara tetangga kita, bukankah seharusnya kita lebih jaya sekarang dengan reformasi? Atau mungkin era ini lebih bobrok dari era Orde baru. Reformasi itu nothing? Begitukah?

Sudah sepuluh tahun kita reformasi menjadi negara yang sangat Demokratis. Kalau jaman dulu mengutarakan pendapat kepada pemerintah itu tabu, sekarang siapapun dari kalangan siswa, mahasiswa sampai orang tua bisa dengan bebas melontarkan komentar komentar mereka tentang pemerintah. Gerakan reformasi memang bertujuan agar negara kita lebih demokratis sehingga lebih mudah dibangun. Tapi kalau kita melihat dari faktanya, reformasi tak lebih dari sekedar pembuatan undang undang baru agar manusia manusia di Indonesia lebih bisa bicara.

Komentar komentar pedas kita tidak akan menyelesaikan masalah di negeri ini teman teman. Komentar komentar kita hanya akan menjadi energi yang siap menarik segala bentuk keburukan di Negeri ini. Komentar komentar itu hanya akan menambah ketidak percayaan publik pada pemerintah. Siapa yang akan memerintah kalau tak ada yang percaya? Jika lahir seorang tokoh yang akan merubah negeri kita tetapi kita tak percaya? Apa gunanya?

Saya yakin pemerintah yang buruk di negeri ini saat ini memiliki 5% orang baik di dalamnya. Jika 5% bisa kita dukung agar menjadi 10% ke depan, bukan tidak mungkin negeri ini akan benar benar menjadi negeri yang makmur, aman, sejahtera. Diperlukan energi positif untuk membangun sebuah negara. Sama halnya seperti seorang anak yang sedang tumbuh, jika dia hanya dimarahi tanpa diberi motivasi , dia tidak akan tumbuh berkembang dengan baik.

Yang ingin saya tekankan di sini adalah kita sebagai generasi muda tak perlu banyak berkomentar kalau diri kita sendiri belum mampu mempersembahkan apapun untuk lingkungan. Kata kata seperti “Kita harus berubah untuk negeri ini, kita harus berantas korupsi, kita harus kerja keras” adalah salah karena masing masing kita hanya menyuruh orang lain untuk berubah tanpa merubah diri sendiri. Korupsi bukan hanya dikerjakan pejabat, korupsi dilakukan siapapun kaau bisa dibilang. Saat kita ditilang kemudian membayar uang ditempat, kita telah melakukan korupsi kecil.
“saya harus berubah untuk kebaikan negeri ini, saya harus berantas korupsi, saya harus kerja keras”. Perubahan mulai dari kita sendiri teman teman. Berubahlah untuk negeri ini, tak usah pikir merubah orang lain kalau diri kita belum berubah. Jika semua orang Indonesia mempunyai pikiran ini saya yakin 20 tahun ke depan Indonesia mapan. Jayalah Indonesia!

0 komentar:

Posting Komentar