Minggu, 26 September 2010


Tak terasa masa jabatan OSIS SMA Semesta periode 2009/2010 hampir selesai. Proses regenerasi telah 90% selesai dan kami tinggal menunggu beberapa hari lagi sampai kami benar benar melepas adik adik kami. Sedih memang menyadari bahwa kami belum berbuat cukup banyak selama setahun kebelakang namun waktu telah berkata ini saatnya kami pergi. Selama liburan sepertinya bos Tiar sedang memikirkan acara perpisahan yang pantas untuk kami semua dan akhirnya ide brillian dari Devi untuk bertukar kado muncul. Tanpa banyak perencanaan bos Tiar langsung menyebarkan SMS ke semua anggota combativite melalui CNN untuk menyiapkan kado yang minimal berniai sepuluh ribu rupiah.


Ide bertukar kado ini disambut baik oleh kebanyakan pengurus OSIS dan kami setuju bahwa acara akan dilaksanakan di hari pertama masuk yaitu pada hari senin 20 September 2010. Setelah pulang sekolah kami berkumpul di ruang satu. Semua saling sapa dan berjabat tangan melepas rindu setelah kurang lebih tiga minggu liburan sekaligus bermaafan karena suasana lebaran memang masih sangat melekat di hari itu.

Sekitar jam setengah empat sore bos Tiar membuka acara dengan mengabsen kami satu per satu. Bisa dibilang ini merupakan pertemuan OSIS periode 2009/2010 yang terakhir namun tak semua anggota hadir. Ira dan Maudy tak ikut dalam acara itu karena mereka tak lagi berada di Semesta namun yang sangat disayangkan adalah Chandra dan Indira yang tak ikut serta padahal mereka masih di Semesta. Setelah mengabsen bos Tiar kembali mengingatkan seluruh pengurus OSIS perihal laporan akhir kegiatan per seksi selama satu tahun terakhir sebelum lanjut ke acara puncak.

Satu jam telah belalu dan bos Tiar masih membawa forum membahas soal laporan kegiatan. Tiba tiba Gandi menegur bos Tiar mengingatkan bahwa hari telah semakin sore dan sebaiknya kita berlanjut ke acara puncak yaitu bertukar kado. “Betul!” saut pengurus OSIS yang lain menyetujui alarm Gandi. Melihat raut muka kami yang telah tak sabar meremas kado di tangan masing masing, bos Tiar segera menghentikan pembicaraannya.

Perbincangan laporan kegiatan segera berganti dengan bagaimana sistematis penukaran kado. Setelah beradu argumen akhirnya kami sepakat untuk mengundinya. Setiap pengurus akan mengambil satu nomer undian yang berisi nomer absen kami di kepengurusan OSIS. Pengurus yang memiliki absen sesuai nomer undian yang diambil akan menyerahkan kadonya kepada pengurus yang mengambil nomer tersebut. Undian berlanjut hingga seluruh nomer undian habis dan menyisakan satu orang yang akan mendapat kado dari pengambil nomer yang pertama. Kebetulan saat itu Gandi mendapat giliran pertama dan ia mendapat kado dari Dini. Tanpa disangka ternyata Dini menjadi orang yang terakhir dan harus menerima kado dari Gandi.

Semua terlihat senang dengan kado yang didapat masing masing dan membukanya segera setelah acara undian selesai. Tawa dan senyum terlihat dari wajah wajah para pengurus sambil memamerkan kado yang mereka dapat. Hadiah dari Titah sepertinya pantas dinobatkan sebagai yang paling unik. Dengan amplop ukuran 10 x 5 centi dia menyertakan surat yang berisi permohonan maaf karena kadonya belum ada sekarang dan akan segera menyusul. Ra menjadi orang yang beruntung mendapat amplop rahasia itu. Hendra yang selama ini dijuluki Mail OB secara tidak sengaja mendapat hadiah cikrak kecil dari Lindi.

Tugas para kelas dua belas telah selesai dan sekarang giliran para generasi penerus kami untuk mengemban tugas itu. Kami percaya walaupun OSIS putra putri telah dipisah, organisasi ini akan terus memberi dampak yang positif untuk SMA Semesta. Selamat berjuang adik adikku, kami hanya bisa mendoakan sukses untuk kalian. Jayalah Semesta!

2 komentar: