Rabu, 23 November 2011


Perdamain itu hidup berlingkup
serasi selaras berdampingan bersamaan
Mimpi indah jauh tak tersentuh
Semua menginginkan itu, begitu menggebu
Namun entah di mana pintu dituju
Pemimpin, tentara dan media
terkecam bersalah seutuhnya

Ini salah yang terlalu banyak kata
Pendamba damai buta dunia
Mecita-cita damai tanpa sebuah beda
Manusia dilahir berbangsa bangsa
Lalu berbahasa bahasa pula
Dan iklim makanan dibawa serta

Setiap bangsa bangga akan budaya mereka
tari dan cara cara berjumpa
Setiap bangsa meminta perhatian mata
pujian puja berbunga bunga

Jika demikian siapa entah siapa
permerhati yang sudi menyegani,
penonton penggemar para lakon
Adilkah menuntut hak itu darinya?
Jika ia menginginkan sama?
Bukankah jelas satu cara agar kedua rata
Kedua duanya memberi apresiasi
bertoleransi dalam koherensi

Bodoh mengangkat senjata memaksa
salah satu untuk tunduk menurut
Akan lebih bodoh lagi jika suatu bangsa
yang tak memiliki senjata
meminta negara lain untuk menghormatinya





Categories:

0 komentar:

Posting Komentar