Kamis, 14 April 2016


Kehidupan di negeri kami banyak berputar pada sepeda motor dan asap emisi. Siang adalah waktu mengais rezeki dan malam hanyalah keheningan sekejap yang akan diselimuti siang lagi.

Alam hijau yang ada terlalu suci untuk dihuni, sehingga kami enggan datang mendekati. Surga hijau yang amat luas itu hanya jadi tempat rekreasi musiman dan tak bisa kami ikut sertakan dalam hati.

Sering kali kami mendengar berita terbakarnya hutan yang menyebabkan kebencian negara sekitar. Para tetangga tidak habis pikir dengan kelakuan kami yang membakar ribuan pohon hanya untuk dibuat menjadi meja dan kursi. Mereka kesal karena kami tidak bersyukur dengan limpahan sumber kehidupan dari hutan yang ada. Sedangkan negeri mereka selalu gersang tanpa sedikit kerindangan.

Duhai kalian ketahuilah, kami tidak pernah dekat dengan hijau yang rimbun itu. Karena sesungguhnya kehidupan di negeri kami lebih banyak berputar di sepeda motor dan asap emisi. Siang adalah waktu mengais rezeki dan malam hanyalah keheningan sekejap yang akan diselimuti siang lagi.

Sore hari itu jalanan kota padat ratusan pengemudi sepeda motor. Para penunggangnya lelah mengais rezeki siang tadi. Nafas mereka sesak menghirup asap emisi kendaraan. Tak ada waktu berpesta karena masa depan anak harus jelas terencana. Tak hanya pendidikan, anak-anak sekarang butuh berbagai perangkat elektronik dan tunggangan berkendara.

Lampu merah menghentikan laju para pengemudi sepeda motor. Pemberhentian itu menambah beban yang ada karena ia merampas waktu mereka untuk  bercengkerama dengan keluarga. Tak ada lagi dongeng wayang atau bahkan waktu makan malam bersama. Semua lelah begitu tiba di rumah. Mereka harus tidur karena malam hanya datang sebentar.

Kehidupan di negeri kami terus berputar pada sepeda motor dan asap emisi. Siang adalah waktu mengais rezeki dan malam hanyalah keheningan sekejap yang akan diselimuti siang berikutnya.

Esok hari satu dari ratusan sepeda motor tadi berubah menjadi mobil. Dan esok sore itu, jalanan kota digenangi ratusan sepeda motor dan sebuah mobil. Para pengemudi masih sibuk menyiapkan masa depan anak-anak mereka.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar